Ahad, 1 Ogos 2010

Dahsyatnya Selawat

Dahsyatnya Selawat
Selawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga, sahabat-sahabat serta para pengikutnya. Dalam ibadah sehari-hari, sebenarnya ada satu perbuatan ringan yang apabila kita lakukan mendatangkan akibat yang amat dahsyat, dan apabila kita tinggalkan maka kita termasuk golongan orang yang tidak mengenang budi. Pada saat kita telah diberi bantuan oleh orang lain, sudahlah pasti akan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, atau mungkin mengucapkan doa untuk kebaikannya. Begitu pula dengan Rasulullah Saw yang telah mengeluarkan kita dari lembah kegelapan menuju alam terang benderang, maka sudahlah selayaknya kita untuk selalu mengucapkan selawat dan salam atas beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kecintaan kita atas segala jasa dan perjuangan yang tak tertanding di alam  jagat ini.

Dalam ibadah-ibadah lain, Allah Swt memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk mengerjakannya, namun khusus dalam perintah membaca Selawat, Allah Swt menyebutkan bahwa Allah sendiri berselawat atasnya, kemudian memerintahkan kepada malaikatNya, baru kemudian pada orang-orang yang beriman untuk berselawat atasnya. Dengan hal ini semakin menunjukkan bahwasanya melakukan Selawat atas Nabi Muhammad saw, tidak cuma sekadar ungkapan terima kasih, tetapi ia juga menjadi  ibadah yang utama.Bila kita ingin mengetahui bahwa Selawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan  firman Allah Swt dalam al-Quran: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, berselawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56).

Dari ayat tersebut kita mengetahui, Allah Swt saja sang Pencipta jagat raya dan mahkluk seluruh dunia termasuk diri kita yang kecil ini, mahu berselawat terhadap Nabi Muhammad Saw, dan juga para malaikat yang telah dijamin tidak akan berbuat kesalahan turut berselawat terhadap nabi, mengapa diri kita yang telah diselamatkan beliau masih melupakan ibadah yang teramat mulia ini. Sesungguhnya perbuatan seseorang menunjukkan pada perangai dirinya.

Selawat adalah sebuah ibadah yang tidak berbatas alam, jarak ataupun waktu. Artinya bila diucapkan maka akan menembus alam langit yang sangat jauh, didengar para malaikat, lalu turut menyampaikan doa bagi manusia yang mengucapkannya, dan menembus Alam kubur menyampaikan salam yang diucapkan manusia kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi Saw bersabda: “Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati melainkan malaikat jibril  datang kepadaku seraya mengucapkan: ‘wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku menjawab: “dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah”. (HR. Abu Daud)

Justeru apa fadhilat mengucapkan Selawat dan salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw? Ada beberapa riwayat dari hadist Rasulullah Saw, Atsar sahabat Radiallahu anhum dan pengalaman beberapa ulama yang mengisyaratkan balasan bagi mereka yang mahu berselawat.
1. Selawat membersihkan dosa: Sabda Nabi Saw: “bacalah Selawat atasku karena sesungguhnya Selawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah”. Para sahabat bertanya: “apakah wasilah itu?” beliau menjawab: “darjat yang paling tinggi di surga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya”.
2. Selawat berpahala sepuluh rahmat Allah dan menghapus sepuluh kesalahan: Sabda Nabi Saw: “barangsiapa yang membaca  Selawat atasku satu Selawat maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya dan menghapus sepuluh kesalahannya”  (HR. Nasai)
3. Dikabulkan hajat di dunia dan akhirat: Sabda beliau Saw: “barangsiapa yang membacakan Selawat untukku pada suatu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jam’ul  Jawami’, Hal: 796)
4. Terangkatnya derajat manusia. Sabda Nabi Muhammad Saw: “barangsiapa di antara umatku yang membacakan Selawat  atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh  derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan”. (HR. Nasai)
5. Menjadikan doa cepat terkabul. Bahwasanya Umar bin Khattab Ra berkata: “Saya mendengar bahwa doa itu ditahan  diantara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan Selawat atas nabi Muhammad Saw”. (Atsar Hasan, Riwayat Tirmidzi)

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.
Ada sebuah cerita, bahawasanya ulama besar Sufyan ats Tsauri sedang tawaf mengelilingi ka’bah dan melihat seseorang yang  setiap kali mengangkat kaki dan menurunkannya senantiasa membaca Selawat atas nabi. Sufyan bertanya: “Sesungguhnya engkau telah telah tinggalkan tasbih dan tahlil, sedang engkau hanya melakukan Selawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan yang khusus?" Orang itu menjawab: “Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu." Sufyan menjawab: “Saya  adalah Sufyan ats Tsauri”. Orang itu berkata: “seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini nescaya saya tidak akan memberitahu masalah ini dan menunjukkan rahsiaku ini”.  Kemudian orang itu berkata kepada Sufyan: “Sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada dekat kepalanya ayahku meninggal dan mukanya nampak  hitam, lalu saya mengucapkan “innalillah wa inna ilahi rajiun” dan saya menutup mukanya dengan kain. Kemudian saya tertidur dan bermimpi, di mana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih. Saat orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya sambil  bertanya: “wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran kamu Allah menjadikan muka ayahku itu langsung  berubah menjadi putih di tempat yang istimewa ini?. Orang itu menjawab: “apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah  Muhammad bin Abdullah yang membawa al-Quran. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca Selawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka akupun memberi pertolongan kepadanya, kerana aku suka memberi pertolongan kepada orang  yang banyak memperbanyak Selawat atasku”. Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah  menjadi putih. (Dari Kitab: Tanbihun Ghofilin, as-Samarqhondi, hal: 261)

Begitu dahsyatnya balasan selawat terhadap Nabi Saw. sehingga bagi siapapun yang mengucapkannya akan melibatkan Allah, para malaikat dan Nabi Muhammad Saw langsung membalasnya, tidak cuma balasan pahala, balasan atau keselamatan di akhirat, tetapi juga mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw. Orang yang mendengar Selawat atas nabi, tetapi tidak menjawabnya lalu ia meninggal dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari RahmatNya.

Sabda Nabi:
“Jibril datang kepadaku dan berkata: “wahai Muhammad, barangsiapa yang mendapatkan bulan ramadan namun ia tidak  diampuni dosanya, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah akan menjauhkan dari RahmatNya. Aku menjawab: “amin”. Jibril  berkata lagi: “barangsiapa yang masih bertemu dengan kedua orangtuanya atau salah satu diantaranya kemudian tidak berbuat  baik pada orang tuanya, lalu mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku menjawab: “Amin”. Jibril  berkata lagi: “barangsiapa yang disebutkan namamu (muhammad) namun ia tidak membacakan Selawat lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku mengucapkan “Amin”. (HR. Ibnu Hibban).

Ucapkanlah Selawat kepada Nabi Muhammad Saw, di saat kita lapang, di saat akan menggubah kedudukan kegiatan kita, di saat bilapun, di manapun selagi kita mampu. Jangan lupakan Selawat, karena bila kita lupa bererti kita telah melupakan seseorang yang telah menunjukkan kita ke jalan yang lurus iaitu Nabi Muhammad Saw. bila kita telah melupakan Selawat bererti kita telah melupakan dan keliru dari jalan yang seharusnya kita tempuh menuju surga. “barangsiapa yang lupa membaca selawat atasku, bererti ia telah keliru dari jalan ke  surga” (HR. Ibnu majah).

Sumber : Pesantren Virtual

Tiada ulasan:

Catat Ulasan