Ketika Iblis Dipaksa Jujur oleh Allah SWT Bahagian 1
Tulisan ini dipetik dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbezaan kecil atas terjemahan , Sumber –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul ‘Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Terjemahan oleh : Nur Mufid, Nur Fu’ad.. Sumber-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-‘Arabi [Mesir : Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1360/1941 ] Terjemahan : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001
Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit. (QS. 14:24)
Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., beliau ra. berkata :"Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Ansar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian memerlukanku". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :"Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul- Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah sentiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata : " Ya, Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata perlahan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian !"
Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak ketepi], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir harimau / kerbau [tsur]. Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”.
Nabi SAW menjawab : "Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluk yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis ". Iblis berkata : "Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah]." Nabi SAW berkata : "Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Rabb Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau memujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepadamu'. Allah SWT bersabda," Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, nescaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”.
Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, nescaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku".
Rasulullah kemudian mulai bertanya : "Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?".
Iblis menjawab : "Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluk Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu ".
Rasulullah SAW : "Siapa lagi yang kamu benci?".
Iblis : "Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT ".
Rasulullah : "Lalu siapa lagi ?".
Iblis : "Orang Alim dan Warak [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar".
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?".
Iblis : "Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran".
Rasulullah : "Lalu, siapa lagi ?".
Iblis : "Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ".
Rasulullah : "Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?".
Iblis :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluk sesamanya selama tiga hari, Rabb tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ".
Rasulullah : "Lalu, siapa lagi ?".
Iblis :"Orang kaya yang bersyukur".
Rasulullah bertanya : "Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?".
Iblis : "Jika aku melihatnya ia mengambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal".
Rasulullah : "Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?".
Iblis : "Aku merasa panas dan gemetar".
Rasulullah : "Kenapa, wahai terlaknat?".
Iblis : "Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat darjatnya satu tingkat".
Rasulullah : "Jika mereka shaum (puasa) ?".
Iblis : "Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa".
Rasulullah : "Jika mereka menunaikan haji ?".
Iblis : "Saya menjadi gila".
Rasulullah : "Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis : "Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api".
Rasulullah : "Jika mereka berzakat ?".
Iblis : "Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua".
Rasulullah : "Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?".
Iblis : "Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Rabb menurunkan berkat atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang berzakat disenangi makhluk-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Keempat, dengan zakat, Rabb mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?".
Iblis : "Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Umar ?".
Iblis : "Demi Rabb, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya".
Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?".
Iblis : "Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?".
Iblis :"Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu".
Rasulullah : "Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat".
Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad : "Hay-hata hay-hata" [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana boleh umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Rabb yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan yang celik-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]".
Rasulullah :"Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?". Iblis dengan panjang-lebar menjawab : "Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar. Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaitan.
Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebahagian lagi menggoda anak muda, sebahagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebahagian lagi menggoda orang-orang lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbezaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebahagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebahagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaitan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa. Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al-Hasyr] :
" (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, "Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua".
Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan keburukan orang lain, dan namimah, mengadu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Barangsiapa talak, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, isterinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya kerana satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang mengakhirkan sholat barang satu dua jam. Setiap kali untuksholat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya: "Masih ada waktu, sementara engkau sibuk". Sehingga dia mengakhirkan sholatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Rabb memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaitan yang membuatnya lupa waktu sholat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan sholat aku katakan kepadanya, 'Lihatlah kiri-kanan', lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya, 'Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya'. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam sholatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia menang atasku dalam hal sholat, ketika sholat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia 'mencucuk' sholat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika sholat berjamaah aku sebat dia dengan 'lijam' [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batallah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiamat nanti.
Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika sholat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaitan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan sholat. Aku katakan kepadanya, "Sholat tidak wajib atasmu. Sholat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah". Aku katakan kepada orang yang sakit : "Tinggalkanlah sholat, sebab ia tidak wajib atasmu. Sholat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata : "Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ……… Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61)
Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus sholat yang diwajibkan". Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan sholat ketika sakit, dia bertemu Rabb dan Rabb marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan yang bukan-bukan, maka mintalah kepada Rabb untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seperenam umatmu dari Islam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan