Rabu, 1 September 2010

Suatu Persoalan?

Merdekakah Kita?
may13 prod
Apa sebenarnya makna kemerdekaan itu? merdeka ertinya bebas dari perhambaan, penjajahan, dan lain-lain; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau sesiapa saja.Merdeka bererti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas tekanan, dari nilai dan budaya yang mengungkung diri kita. Setiap manusia yang lahir ke dunia semuanya adalah mahluk merdeka, semua bayi yang lahir hanya terikat oleh ikatan yang Allah ridhoi (fitrah) dalam QS Al A’raaf : 172, bahwa Allah sudah mengambil perjanjian perikatan dengan manusia ketika dalam sulbi ibunya bahwa manusia hanya terikat dengan Allah, mengakui keberadaan Allah dan siap melaksanakan semua perintah dan larangan Allah tidak lainnya.
Dalam konteks ini semua manusia dalam keadaan fitrah, suci, bersih dari perikatan dan penjajahan apapun, namun setelah dewasa ketika mulai baligh ada manusia yang kembali fitrah dan ada juga manusia yang tidak fitrah, ia mengambil sesuatu selain Allah. Ia mengikatkan diri dengan segala sesuatu selain Allah. Sedangkan manusia tidak merdeka adalah manusia yang hidupnya dikendalikan oleh zhan, akalnya sendiri, dogma, hawa nafsu, ilmu, harta dan dien selain Islam. Karena Islam adalah dien yang membebaskan manusia dari kungkungan hawa nafsu, dan zhan dan lain-lain. Jadi, kemerdekaan abadi adalah manakala kita melepaskan semua ikatan dari apapun kecuali hanya dengan Allah.
Dalam QS Al Balad ayat 10-13 disebutkan bahwa Allah menunjukkan dua jalan ada benar dan salah, jalan yang benar merupakan jalan yang mendaki lagi sukar, jalan yg mendaki lagi sukar salah satunya adalah memerdekakan budak dari perbudakan.
Perbudakan dalam tafsir fizhilal quran, adalah membebaskan budak dari belenggu, ikatan selain Allah . Sehingga hidup kita hanya menjadi hamba, budak Allah dalam pengabdian berupa aktiviti, kesetiaan semuanya hanya untuk dan karena Allah semata bukan menjadi budaknya hawa nafsu, budak harta, dogma, doktrin yang selain dari Allah. Karena sesungguhnya jika seseorang sudah mengikatkan diri dengan segala sesuatu selain Allah maka ia tidak lagi memiliki jiwa yang merdeka, tapi jiwa terpenjara, hina tidak bebas, karena telah menjadikan dirinya budaknya syaitan laknatullah.
Kedatangan Islam ke alam dunia ini membawa pesanan dan sifat kemerdekaan. Islam menyeru manusia supaya membebaskan diri dan pemikiran mereka daripada belenggu jahiliah dan kemusyrikan terhadap Allah Ta’ala, membebaskan diri daripada perhambaan dan membebaskan negara daripada cengkaman musuh. Islam dalam erti kata kesejahteraan, kedamaian dan keamanan semuanya menjurus kepada hakikat kemerdekaan. Hakikat ini dapat kita lihat semasa perkembangan awal Islam di mana Rasulullah SAW telah membawa kemakmuran kepada Madinah dan memerdekakan Mekah dari cengkaman kafir Quraisy.
Begitu juga perkembangan di zaman Khulafa’ ar-Rasyidin yang banyak memerdekakan negara dari cengkaman kekufuran. Islam juga yang bersifat merdeka dalam erti kata lain bermaksud bebas daripada keruntuhan akhlak dan kemurkaan Allah. Lantaran itu, Islam telah berjaya menyelamatkan manusia dari sistem perhambaan terhadap manusia ataupun hawa nafsu yang diselaputi oleh syirik, kekufuran, kemungkaran dan kemaksiatan. 
Seorang penyair Arab yang bernama Ahmad Syauqi berkata dalam syairnya yang mempunyai makna :”Kekalnya bangsa kerana mulianya akhlak, runtuhnya bangsa kerana runtuhnya akhlak”. Oleh karena itu hendaknya umat Islam sentiasa berazam untuk membebaskan diri daripada sifat-sifat yang boleh meruntuhkan wibawa kamanusiaan karena sifat-sifat demikian itu amat dimurkai Allah dan akan hanya menyebabkan manusia terpenjara di bawah arahan nafsu dan syaitan. Lebih jauh dari itu, kita hendaklah sentiasa memohon keampunan Allah Ta’ala agar mendapat keredhoan-Nya dan terlepas daripada siksaan api neraka. Inilah nilai sebenarnya kemerdekaan yang diajarkan oleh agama kita.
Kemerdekaan sebuah negara tidak hanya proses pertukaran pemerintahan daripada satu golongan pemerintah kepada satu golongan pemerintah lain yang lebih berhak akan tetapi pada hakikatnya, kemerdekaan tanah air adalah nikmat terbesar kurnia Allah. Kemerdekaan negara merupakan pembebasan jiwa rakyatnya dari keadaan belenggu nilai-nilai yang semata-mata mengikut perintah penjajah kepada nilai bersandarkan kebenaran dan hakikat; pembebasan akal dan pikiran rakyat belenggu kebodohan dan kejahilan kepada cahaya ilmu dan hikmah; pembebasan akal-budi rakyatnya dari keruntuhan akhlak dan pelanggaran moral dan etika kepada pembentukan nilai-nilai murni dan akhlak tinggi; pembebasan rakyat dari belenggu kemiskinan menuju kehidupan sejahtera.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan