Kesabaran Nabi dan para sahabat menahan lapar
Abu Nuaim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra katanya, pernah pada suatu hari aku lihat Nabi saw sedang solat duduk maka aku bertanya pada beliau, "Apakah sebabnya engkau solat duduk ya Rasulullah?" Jawab beliau, "Aku tak kúat berdiri karena lapar." Mendengar jawapan Nabi saw ini, Abu Hurairah ra menangis dan Nabi saw berkata, "Hai AbuHurairah janganlah kamu menangis, sesungguhnya sulitnya hisab di hari kiamat tidak sebanding dengan kesulitan lapar di atas dunia."
Pada suatu hari Nabi saw pernah merasa lapar maka beliau meletakkan batu pada perut beliau seraya berkata, "Adakalanya seorang yang kenyang dan hidup mewah di dunia ini kelak akan lapar dan telanjang di hari kiamat, dan adakalanya pula orang yang hina di dunia ini kelak akan mulia di hari kiamat."
Sa'ad bin Abi Waqas berkata, "Ketika kami masih di Mekah bersama Nabi saw, kami telah biasa menghadapi lapar, karena itu setiap kali mendapatkan ujian kami akan bersabar."
Pada suatu hari Nabi saw pernah merasa lapar maka beliau meletakkan batu pada perut beliau seraya berkata, "Adakalanya seorang yang kenyang dan hidup mewah di dunia ini kelak akan lapar dan telanjang di hari kiamat, dan adakalanya pula orang yang hina di dunia ini kelak akan mulia di hari kiamat."
Sa'ad bin Abi Waqas berkata, "Ketika kami masih di Mekah bersama Nabi saw, kami telah biasa menghadapi lapar, karena itu setiap kali mendapatkan ujian kami akan bersabar."
Dari Abu Hurairah dia menceritakan: Pada suatu hari aku merasa sangat lapar sehingga terpaksa mengalas perutku dengan batu. Aku diajak oleh Rasulullah saw masuk ke rumahnya. Di sana terdapat segelas susu, Rasulullah saw bertanya kepada orang yang di rumah, "Dari manakah segelas susu ini?" Kata mereka, "Susu ini adalah pemberian seseorang." Kemudian Nabi menyuruhku untuk memanggil para ahli Suffa yang tinggal di serambi masjid (mereka adalah tamu Islam yang tidak punya harta dan keluarga. Jika Nabi mendapat hadiah dari seseorang maka beliau mengambil sebagian sedang sebagian yang lain diberikan kepada mereka . Dan jika ada sedekah maka Nabi saw mengirimkan semuanya kepada para ahli Suffa karena Nabi tidak makan sedekah). Dalam hatiku berkata, "Kalau aku panggil mereka dan mereka ikut minum pasti aku tak kebagian susu, sedangkan bila tak kupanggil berarti aku tidak taat pada Rasulullah saw, pada hal taat kepada kepada Allah dan Rasul-Nya adalah wajib dan aku ingin minum susu itu semua agar dapat kuat." Setelah mereka datang maka Nabi saw menyuruhku untuk memberikan gelas itu kepada mereka terlebih dahulu secara bergantian dan mereka semua minum susu itu sampai puas.
Setelah selesai semuanya baru gelas itu diberikan kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw melihat wajahku sambil berkata, "Hai Abu Hurairah sekarang tinggal untukku dan kamu saja." Jawabku, "Benar ya Rasulullah." Kemudian beliau menyuruhku duduk dan minum dari sisa susu itu sampai aku merasa kenyang lalu kuberikan kepada Rasulullah dan beliau tetap menyuruhku minum sampai aku sendiri tidak mahu, barulah Rasulullah minum sisa susu yang masih ada.
Setelah selesai semuanya baru gelas itu diberikan kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw melihat wajahku sambil berkata, "Hai Abu Hurairah sekarang tinggal untukku dan kamu saja." Jawabku, "Benar ya Rasulullah." Kemudian beliau menyuruhku duduk dan minum dari sisa susu itu sampai aku merasa kenyang lalu kuberikan kepada Rasulullah dan beliau tetap menyuruhku minum sampai aku sendiri tidak mahu, barulah Rasulullah minum sisa susu yang masih ada.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan