Khamis, 31 Mac 2011

Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW

Keadaan Nabi Muhammad SAW di rumah


Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya dibahagikan masanya tiga bahagian. Satu bahagian khusus untuk Allah ta’ala, satu bahagian untuk isteri-isterinya, dan satu bahagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bahagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam mahupun yang khusus, tiada seorang pun dibezakan dari yang lain. Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, dia selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama.
Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka dia akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, cuba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: “Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, nescaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majlisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ehwal agamanya.
Keadaannya di luar rumah
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Dia selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Dia senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia mengingatkan orang ramai, tetapi dia senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia.
Dia selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan. Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi Muhammad SAW

Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyakan bapa saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terlalu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila beliau marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang.

Di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila beliau berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan dia lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang dia memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
Kebiasaannya
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya! Jawab bapa saudaraku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirehat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.


Dalam riwayat lain, dikatakan bahawa dia tidak menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Selasa, 29 Mac 2011

Mata yang tidak menangis di hari Kiamat


Mata yang tidak menangis di hari kiamat

Semua kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir. Akan datang suatu saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt. Al-Quran menceritakan berkali-kali tentang peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. Dalam surah itu, digambarkan bahwa tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu cerah ceria. Mereka merasa bahagia disebabkankan perilakunya di dunia. Dia ditempatkan pada surga yang tinggi. Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh kebahagiaan.  

Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah pernah bersabda, “Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal. Pertama, mata yang menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan agama Allah.”

Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari Kiamat? Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar hawa nafsu, bergumul dan berkelana di tempat-tempat maksiat, dan pulang larut malam.Dari tempat itu, dia pulang dalam keadaan huyung-hayang. Di tengah jalan, di sebuah rumah, lelaki itu mendengar sayup-sayup seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca itu berbunyi: “Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).

Sampai dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di dalam hatinya. Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan ketakutan yang luar biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat yang pemah dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya dengan mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar, seorang bintang di dunia tasawuf. Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh.

Dia kembali ke jalan yang benar kerana mengalirkan air mata penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt. Berbahagialah orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali kesalahannya dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti itu insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.

Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita ketahui bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di Hari Kiamat ketika orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujuh orang itu salah satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, “Aku takut kepada Allah”. Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya. Mata beliau termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.

Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah. Seperti mata pejuang Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari Kiamat nanti.

(Jalaluddin Rakhmat, Renungan-Renungan Sufistik: Membuka Tirai Kegaiban, Bandung, Mizan, 1995, h. 165-167)


Isnin, 28 Mac 2011

7 Pintu Neraka

Ketika Allah SWT menjadikan Jahanam
Ya Allah aku berlindung pada Mu dari panasnya api neraka !!!

Zaman umat Nabi Muhammad

Zaman umat Nabi Muhammad SAW



Jangkamasa dalam sejarah ditanda mengikut Nabi-Nabi yang diutuskan; dan apabila Nabi terakhir diutuskan maka ini bermakna sejarah sudah sampai ke peringkat terakhir.

Fasa inilah yang begitu penting bagi makhluk yang bernama Iblis.

Ini kerana Iblis sudah berjanji sejak awal penciptaan manusia lagi bahawa dia akan membuktikan bahawa manusia adalah makhluk yang akan merosakkan muka bumi dan berbunuh-bunuhan antara satu sama lain.

Menurut hadis Nabi, zaman umat Nabi Muhammad saw dibahagikan kepada 5 bahagian mengikut kerangka masa:

"Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khalifah yang mengikuti jejak kenabian (Khalifah 'ala minhaj an-nubuwwah) adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Selanjutnya kerajaan menggigit ( Mulkan 'Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Setelah itu kerajaan menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Selanjutnya adalah masa Khalifah yang mengikuti jejak kenabian (Khalifah 'ala minhaj an-nubuwwah)

Kemudian Nabi diam; "

(Hadis Riwayat Ahmad dan Imam Baihaqi daripada Nu'man bin Basyir daripada Hudzaifah)

Mengikut Rasulullah saw; fasa pertama adalah pada zaman Nabi masih hidup, zaman ini telahpun berlalu, kemudian zaman pemerintahan yang mengikut cara pemerintahan kenabian, kita dapati umat Islam diperintah oleh 4 khulafaa ar Rasyidin, inipun telah berlalu, kemudian datang pula zaman pemerintahan kerajaan yang 'menggigit' yakni yang menyerahkan kekuasaan kepada keturunan mereka. Kita dapat lihat pada fasa ini, kerajaan Ummayyah, Abasiyyah dan Uthmaniyah yang berkuasa menggunakan sistem monarki, zaman inipun telah berlalu.

Kemudian datang pula satu zaman dunia diperintah oleh pemerintah yang sombong dan bermaharajalela. Inilah fasa atau zaman yang sekarang ini. Kemudian setelah berlaku fasa ke empat akan datang pula fasa ke lima. Dalam fasa ke lima, dunia akan diperintah sebagaimana cara Nabi mengikut syari'at Islam. setelah selesai menceritakan hal itu tiba-tiba Rasulullah saw diam dan diam tersebut bermaksud sejarah manusia sudah tamat.

Rasulullah saw telah mengingatkan bahawa hidup dalam fasa ke empat akan kedatangan satu fitnah yakni fitnah yang paling besar dalam sejarah ketamadunan manusia, itulah fitnah al-Masih ad-Dajjal.

Dajjal tidak akan datang pada fasa ke lima, fasa ini kekuasaan telah berada di tangan orang-orang yang beriman. Dajjal tidak akan muncul selepas fasa ke lima kerana masa sejarah ketamadunan manusia telahpun tamat.

Pada fasa ke empat itulah IBLIS akan mengumpulkan dan menyesatkan seberapa ramai (seramai mungkin) manusia untuk mengikutnya ke neraka dan dalam fasa ke 4 inilah kita berada sekarang ini.

Sebelum turunya nabi 'Isa akan turun Imam Mahadi yang akan membawa kita ke fasa ke 5 seterusnya mengakhiri ketamadunan manusia dan berusaha mengalahkan Iblis pada peringkat akhir zaman manusia.


Sabtu, 26 Mac 2011

Renungan


Riwayat Renungan
Diriwayatkan, bila sesorang lelaki itu mati dan saudaranya sibuk dengan pengebumian, berdiri seorang lelaki yang betul-betul kacak di bahagian kepalanya. Ketika mayat dikafan, lelaki itu berada di antara kain kafan dan si mati.

Selepas pengebumian , semua orang pulang ke rumah, maka datanglah 2 malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur dan cuba memisahkan lelaki kacak ini supaya mereka boleh menyoal lelaki yang telah meninggal itu seorang diri dari hal ketaatanya kepada ALLAH. Tetapi lelaki kacak itu berkata :

"Dia adalah temanku, dia adalah kawanku. Aku takan meninggalkannya seorang diri walau apapun. Jika kamu diperintah untuk menyoalnya, maka lakukanlah tugasmu. Aku tidak akan meninggalkansehingga aku dapati dia dimasukkan ke dalam Syurga"

Selepas itu ia berpaling pada temannya yang meninggal dan berkata : "Aku adalah Al-Quran, yang mana kamu membacanya, kadang-kadang dengan suara yang nyaring dan kadang-kadang dengan suara yang perlahan. Jangan bimbangselepas soal siasat dari Mungkar dan Nakir, kamu tidak akan bersedih."

Selepas soal siasat selepasi, lelaki kacak mengatur untuknya daripada Al-Mala'ul A'La (malaikat dalam syurga) tempat tidur dari sutera yang dipenuhi bauan kesturi.

Diriwayatkan bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Di hari pengadilan, di hadapan ALLAH tiada syafaat yang lebih baik darjatnya daripada Al-Quran, mahupun dari nabi atau malaikat." 

"dan mereka berkata : "SEGALA PUJI BAGI ALLAH yang telah menunjukki kami kepada (Syurga) ini, dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau ALLAH tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul  Rabb kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka : "Itulah syurga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."

adaptasi dari buku : jangan takut mayat | ustazdin 

Jumaat, 25 Mac 2011

Kisah Iblis Laknatullah dengan Ahli Neraka

Kisah Iblis Laknatullah dengan Ahli Neraka

Dalam sebuah hadith diterangkan bahawa apabila penghuni neraka sudah sampai di neraka, maka di situ disediakan sebuah mimbar dari api, dipakaikan pakaian dari api, bermahkota dari api dan diikat iblis laknatullah itu dengan tali dari api. 


Kemudian dikatakan kepada iblis laknatullah: "Wahai iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan bersyarahlah kamu kepada penghuni neraka." Setelah iblis laknatullah menerima arahan maka dia pun naik ke atas mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka." Semua orang yang berada dalam neraka mendengar akan ucapannya dan memandang mereka kepada ketua mereka iaitu iblis laknatullah. 

Kata iblis laknatullah : "Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua itu mati dan akan dihalau dan akan dihisab dan akan menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke syurga dan satu kumpulan ke neraka Sa'iir." 

Berkata iblis laknatullah lagi: "Kamu semua menyangka bahawa kamu semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kamu semua. akhirnya kamu semua mengikuti aku, maka dosanya adalah untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, kerana sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat." 
Berkata iblis laknatullah lagi: "Mengapakah kamu tidak mahu menyembah Allah sedangkan dia Allah yang menciptakan segala sesuatu?" 

Akhirnya iblis laknatullah berkata: "Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari seksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Rabb seru sekalian Alam." 
Setelah mereka (ahli neraka) mendengar kata-kata iblis laknatullah itu maka mereka melaknati iblis itu. Setelah itu iblis laknatullah dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak dari api dan jatuhlah dia ke tempat yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya dalam neraka. 

Malaikat Zabaniah berkata: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di dalam buat selama-lamanya." 

Wallahu'alam.
oleh Abu Musa

Isnin, 21 Mac 2011

Seruan Iktibar



  1. Seruan Ketika Mayat Dikafankan
Ketika mayat dikafankan, maka diapun dipanggil dengan 3 seruan dari arah langit dengan panggilan yang teramat kuat, katanya :
5.1   Wahai anak Adam ! ... hai mayat ! pergilah kamu di tempat yang jauh tanpa membawa bekalan selama-lamanya ?
5.2   Setelah mayat siap dikafankan, dan dibawa keluar dari rumahnya, maka ianya diseru lagi :
Wahai anak Adam ! ... hai mayat! keluarlah kamu dari rumah ini dan kamu tidak akan kembali buat             selama-lamanya ?
5.3   Ketika mayat diangkat kepengusungan, maka ia diseru lagi :                                          
      Wahai anak Adam ! ... hai mayat ! naiklah kenderaan ini, dan kamu tidak akan merasai seperti ini buat selama-lamanya ?


  1. Seruan Ketika Mayat  Diusung ke Kuburan
Ketika mayat berada diatas usungan, maka diapun dipanggil dengan 3 seruan dari arah langit dengan jeritan yang amat kuat, katanya : 
6.1   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! Berbahagialah kamu, jika kamu termasuk orang yang bertaubat.
6.2   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! Berbahagialah kamu, jika amal kamu baik.
6.3   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! Berbahagialah kamu, jika sahabat kamu dalam keredhaan Allah SWT, dan celakalah kamu jika sahabat kamu orang yang dimurkai Allah SWT.

  1. Ketika Mayat Berada Disisi Kubur
Ketika mayat di sisi kiburnya, maka diapun dipanggil dengan 3 seruan dari arah langit dengan jeritan yang teramat kuat, katanya : 
7.1   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! ... Bukankah kamu menambah damai di tempat yang sempit ini ?
7.2   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! ... Sukakah kamu kami bawa ketempat kefakiran ini ?
7.3   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ... Bukankah kamu membawa cahaya di tempat yang gelap ini ?

  1. Seruan ketika Mayat Dimasukkan Ke Liang Kubur
Ketika mayat diletakkan di liang kubur, maka diapun dipanggil dengan 3 seruan dari arah langit dengan jeritan yang teramat kuat, katanya : 
8.1   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! kamu di atas punggungku (di atas muka bumi) bergurau senda, tetapi kamu dalam perutku akan menangis ?
8.2   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! kamu di atas punggungku bergembira, tetapi kamu dalam perutku menjadi cemas dan berduka ?
8.3   Wahai anak Adam ! ... Hai mayat ! kamu di atas punggungku dapat berbicara, tetapi kamu dalam perutku menjadi diam ?


Ahad, 20 Mac 2011

Seruan Iktibar

Seruan Iktibar dari kematian


  1. Seruan Bumi kepada Manusia
Setiap hari bumi sentiasa menyeru kepada manusia, katanya:
1.1   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang, berlari kesana kemari dibelakangku, tetapi kamu akan kembali ke dalam perutku?
1.2   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang sewenang-wenangnya membuat derhaka kepada Rabbmu diatas belakangku, tetapi kamu akan diseksa diazab bila berada dalam perutku?
1.3   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang bersukaria dibelakangku, tepapi kamu akan menangis bila berada dalam perutku?
1.4   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang makan minum yang haram dibelakangku, tetapi kamu akan dimakan oleh ulat dan cacing bila berada dalam perutku?
1.5   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang mengumpul harta yang haram dibelakangku, tetapi kamu akan hancur luluh bila berada dalm perutku?
1.6   Hai anak Adam ! ... ketahuilah kamu sekarang bangga dengan pangkat dan darjat dibelakangku, tetapi kamu akan hina dina bila berada dalam perutku?

  1. Seruan Kubur kepada Manusia
Patut diingat bahawa kubur setiap hari menyeru kepada manusia, katanya:
2.1   Hai anak Adam ! ... Akulah rumah tanpa teman, maka carilah dengan membaca Al Quran.
2.2   Hai anakAdam ! ... Akulah rumah gelap gelita, maka carilah penerang dengan solat malam.
2.3   Hai anak Adam ! ... Akulah rumah tanpa hamparan, maka carilah tikar dengan amalan soleh.
2.4   Hai anak Adam ! ... Akulah rumah tempat haiwan berbisa, maka carilah ubat dengan membaca Basmallah (Bismillahir Rohmanir Rohim) dan air mata taubat
2.5   Hai anak Adam ! ... Akulah rumah tempat kamu disoal Munkar Nankir, maka sediakanlah jawapan dengan membaca kalimah Thyoyyibah (Laa ilaha illal-lah Muhammadur Rasulullah; “Tiada Rabb yang layak disembah melainkan ALLAH, nabi Muhammad itu pesuruh ALLAH”)

  1. Seruan ketika Roh Berpisah dari Badan
Diriwayatkan bahawa tatkala roh berpisah dari jasad itu dipanggil mayat. Lantas datanglah 3 seruan dari arah langit dengan laungan yang teramat kuat, katanya:

3.1   Hai anak Adam ! ... Hai mayat ! ... Adakah engkau tinggalkan dunia atau dunia meninggalkan engkau?
3.2   Hai anak Adam ! ... Hai mayat ! ... Adakah engkau menghimpunkan dunia atau dunia mengumpulkan engkau?
3.3   Hai anak Adam ! ... Hai mayat ... Adakah engkau mematikan dunia atau dunia membunuh engkau?

  1. Seruan ketika Mayat Dimandikan
Ketika mayat diletakkan di tempat permandiannya, maka diapun dipanggil dengan 3 seruan dari arah langit dengan laungan yang teramat kuat, katanya:

4.1   Wahai anak Adam ! ... dimanakah tubuhmu yang kuat? Bukankah sekarang kamu telah menjadi lemah?
4.2   Wahai anak Adam ! ... dimanakah mulutmu yang berkata-kata? Bukankah kamu sekarang telah menjadi bisu?
4.3   Wahai anak Adam ! ... dimanakah kekasih taulan kamu semua? Bukankah sekarang mereka menyisihmu?

dipetik dari buku :  tip petua jangan takut mayat | ustazdin |


Khamis, 3 Mac 2011

Menu Sehat Amalan Nabi


Menu Sihat Nabi SAW

Bismillah, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab; 33 : 21).

Segala sesuatu yang dicontohkan atau disuruh oleh Rasulullah SAW pasti mempunyai manfaat dan kebaikan yang banyak. Kerana sesuai dengan kedudukan beliau sebagai uswatun hasanah, tidaklah beliau berbuat atau berbicara melainkan atas petunjuk dan bimbingan Allah, bukan kerana nafsu ataupun keinginannya sendiri.
Salah suatu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mudah2an tidak sulit untuk kita amalkan adalah:
Tidur Miring ke Kanan
Posisi tidur Nabi SAW adalah miring kesebelah kanan, kemudian beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat kerana condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung. Jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan, ada 3 manfaat lain yang dapat diambil dari posisi tidur miring kesebelah kanan.
Ibnu Qayyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan

Bangun di Sepertiga Malam 
Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitaliti seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh. 
Contohi Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat usapan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimis. Berbeza dengan orang yang tidak bangun di waktu subuh, biasanya lebih mudah diserang rasa malas untuk beraktiviti. 
Gosok Gigi dengan Siwak 
Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung perasa yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperanan dalam pengambilan makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses pengambilan makanan menjadi terganggu. 
Menu Makan Nabi 
“Kita masyarakat Barat yang tidak mengamati dan tidak mencontohi adab makan yang diajarkan Islam, akhirnya menderita banyak penyakit. Mereka yang mematuhi kebiasaan makan menurut Islam akan sehat, dan mereka yang meniru cara makan Barat yang buruk akan sakit. Kebiasaan sehat dalam adab makan Islam seharusnya ditiru oleh masyarakat Barat” (Profesor Hans-Heinrich Reckeweg, M.D., ahli toksikologi, Biological Therapy Vol.1 No.2, 1983) 

“Sumber dari segala ubat adalah menjaga makanan” (Hadits Sohih) 

“1/3 perut untuk makanan, 1/3nya lagi untuk makanan, dan 1/3 sisanya untuk udara”. Kita mungkin sudah akrab dengan diet anjuran Rasul yang satu ini. Boleh jadi kita lakukan, atau kita abaikan. Namun sudah tahukah kita, kalau berbagai penelitian masa kini menemukan bahwa diet tersebut dapat memperpanjang umur seseorang? 
Memulakan Pagi dengan Minuman Madu 
Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air sejuk yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur'an, madu merupakan syifaa (ubat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan erti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu boleh menjadi ubat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, luka terbakar, dan peradangan. 
Pengambilan Snack Sehat 
Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang siang. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percubaan membunuh Baginda di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh Baginda kemudian dineutralkan oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra', salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dimakan Rasulullah saw. 
Menu Petang 
Menjelang petang hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi diambil dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang, nyanyuk, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan. 
Menu Malam 
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. 
Aktiviti Sebelum Tidur 
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktiviti terlebih dahulu supaya makanan yang diambil masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya seperti mendirikan solat. Rasulullah saw bersabda: 
"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan solat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, kerana dapat membuat hati kalian menjadi keras."[muslimdaily.net/bbs]


Rabu, 2 Mac 2011

Solat itu

Ya Allah mudah-mudahan Engkau menerima solatku yang serba cacat dan cela ini ... wahai Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Ya Allah berilah aku kekuatan untuk mentaati perintahMu, kekuatan zahir dan kekuatan batin, janganlah engkau hinakan aku apabila aku berbuat maksiat kepadaMu. ...