Rabu, 30 Jun 2010

Ketika Iblis dipaksa jujur part 2

Ketika Iblis Dipaksa Jujur oleh Allah SWT Bahagian 2

Nabi berkata : "Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu?".
Iblis : "Pemakan riba".
Nabi : "Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?".
Iblis : "Penzina".
Nabi : "Siapa teman tidurmu?".
Iblis : "Orang yang mabuk".
Nabi : "Siapa tamumu?".
Iblis : "Pencuri".
Nabi: "Siapa utusanmu?".
Iblis : "Tukang Sihir".
Nabi : "Apa kesukaanmu?".
Iblis : "Orang yang bersumpah cerai".
Nabi : "Siapa kekasihmu ?".
Iblis : "Orang yang meninggalkan sholat Jumaat".
Nabi : "Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?".
Iblis : "Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah".
Nabi :" Apa yang melelehkan badanmu ?".
Iblis: "Taubatnya orang yang bertaubat".
Nabi: "Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu?".
Iblis: "Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam ".
Nabi: "Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?".
Iblis: "Zakat secara sembunyi-sembunyi".
Nabi: "Apa yang membutakan matamu?".
Iblis: "Sholat diwaktu sahur [menjelang shubuh]".
Nabi: "Apa yang memukul kepalamu ?".
Iblis: "Memperbanyak sholat berjamaah".
Nabi: "Siapa yang paling boleh membahagiakanmu?".
Iblis : "Orang yang sengaja meninggalkan sholat ".
Nabi: "siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?".
Iblis: "Orang kikir / kedekut".
Nabi: "Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?".
Iblis: "Majlis-majlis ulama".
Nabi: "Bagaimana kamu makan ?".
Iblis: "Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku".
Nabi: "Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas?".
Iblis: "Dibalik kuku-kuku manusia".
Nabi: "Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah?".
Iblis: "Sepuluh perkara".
Nabi: "Apa itu wahai terlaknat ?".
Iblis : "Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat bersekutu dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengizinkanku bersekutu dalam kelompok  mereka. Itulah maksud firman Allah : "Dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka". (QS. 17:64)

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan ketika bersetubuh dengan isterinya maka syaitan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :" ……. , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ……". (QS. 17:64) .

Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur’an, maka syair adalah al-Qur’anku. Saya memohon agar punya azan, maka terompet adalah panggilan azanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman rapat, maka orang-orang yang menginfaqkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman rapat-ku.Ia kemudian membaca ayat :  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Rasulullah berkata : "Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu". Lalu Iblis meneruskan : "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya boleh melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemahuanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun boleh.  Kemudian Allah berfirman kepadaku : "Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta". Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebahagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan sholat Isyak. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum mendirikan sholat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahsia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut sentiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang  berada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang membacakan khutbah, sehingga, mereka mengantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.

Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaitan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaitan itu kemudian berkata kepadanya, 'keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya. Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan " Tidak ada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya", dan tidak akan ada lagi orang yang sholat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Rabb. 

Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Rabb terhadap makhluk-Nya.Sementara saya  hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka.Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikanbahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya. Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat  oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119) dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu  ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)".

Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : " Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjamin-mu masuk surga". Ia iblis menjawab : " Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi  seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Rabb, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan  orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa  yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya". Segala puji hanya milik Allah SWT , Rabb Semesta  Alam, awal dan akhir, zahir dan batin.

Semoga selawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.  Hikmah dari Kisah tersebut di atas :
1. Kita perlu menguatkan lagi keyakinan, bahwa syaitan tidak punya kuasa sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya.
2. Jadi keupayaan  kita adalah memohon kepada Allah Ta’Ala agar Dia redho dan berkenan membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya.
3. Bila kita semak, perbezaan asas keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk bertaubat, walaupun Rasulullah SAW telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah berfirman : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal soleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82).
4. Bila kita amati halangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah tersebut membuatkan kesedaran bahawa keupayaan untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.
5. Hanya karena Maha Rahman dan Maha Rahiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari perangkap syaitan.Namun perlu juga diingat, Rasulullah juga pernah mengatakan bahwa Jihad Terbesar adalah Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri


Ketika Iblis dipaksa jujur part 1

Ketika Iblis Dipaksa Jujur oleh Allah SWT Bahagian 1 

Tulisan ini dipetik dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbezaan kecil atas terjemahan , Sumber –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul ‘Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Terjemahan oleh : Nur Mufid, Nur Fu’ad.. Sumber-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-‘Arabi [Mesir : Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1360/1941 ] Terjemahan : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001

Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang  suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat  perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit. (QS. 14:24)


Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., beliau ra. berkata :"Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Ansar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian memerlukanku". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :"Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul- Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah sentiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata : " Ya, Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?".  Nabi SAW berkata perlahan :"  Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang  diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian !"
Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak ketepi], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir harimau / kerbau [tsur]. Dia berkata, " Assalamu  'alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”.
Nabi SAW menjawab : "Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluk  yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis ". Iblis berkata : "Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah]."  Nabi SAW berkata : "Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Rabb Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya  Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu  terhadap Bani Adam, bagaimana engkau memujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepadamu'. Allah SWT bersabda," Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, nescaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”. 
Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, nescaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku".
Rasulullah kemudian mulai bertanya : "Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?".
Iblis menjawab : "Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluk  Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu ".
Rasulullah SAW : "Siapa lagi yang kamu benci?".
Iblis : "Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT ".
Rasulullah : "Lalu siapa lagi ?".
Iblis : "Orang Alim dan Warak  [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar".
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?".
Iblis : "Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran".
Rasulullah : "Lalu, siapa lagi ?".
Iblis : "Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ".
Rasulullah : "Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?".
Iblis :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluk sesamanya selama tiga hari, Rabb tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ".
Rasulullah : "Lalu, siapa lagi ?".
Iblis :"Orang kaya yang bersyukur".
Rasulullah bertanya :  "Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?".
Iblis :  "Jika aku melihatnya ia mengambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal".
Rasulullah : "Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?".
Iblis : "Aku merasa panas dan gemetar".
Rasulullah : "Kenapa, wahai terlaknat?".
Iblis : "Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat darjatnya satu tingkat". 
Rasulullah :  "Jika mereka shaum (puasa) ?".
Iblis :   "Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa".
Rasulullah :  "Jika mereka menunaikan haji ?".
Iblis :  "Saya menjadi gila".
Rasulullah :  "Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :  "Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api".
Rasulullah :  "Jika mereka berzakat ?".
Iblis :  "Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua".
Rasulullah :  "Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?".
Iblis :  "Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Rabb menurunkan berkat atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang berzakat disenangi makhluk-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Keempat, dengan zakat, Rabb mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?".
Iblis : "Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Umar ?".
Iblis : "Demi Rabb, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya".
Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?".
Iblis : "Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya".
Rasulullah : "Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?".
Iblis :"Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu".
Rasulullah : "Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat".
Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad : "Hay-hata hay-hata" [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana boleh umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Rabb yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan yang celik-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]".
Rasulullah :"Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?". Iblis dengan panjang-lebar menjawab : "Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan,  aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan  hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau,  bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar. Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaitan.
Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebahagian lagi menggoda anak muda, sebahagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebahagian lagi menggoda orang-orang lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbezaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebahagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebahagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaitan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa. Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai  dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al-Hasyr] :
" (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa,  "Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua".
Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan keburukan orang lain, dan namimah, mengadu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Barangsiapa talak, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, isterinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki  keturunan sampai hari kiamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya kerana satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang mengakhirkan sholat barang satu dua jam. Setiap kali untuksholat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya: "Masih ada waktu, sementara engkau sibuk". Sehingga dia mengakhirkan sholatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Rabb memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaitan yang membuatnya lupa waktu sholat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan sholat aku katakan kepadanya,  'Lihatlah kiri-kanan', lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya, 'Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya'. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam sholatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia menang atasku dalam hal sholat, ketika sholat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia 'mencucuk' sholat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika sholat berjamaah aku sebat  dia dengan 'lijam' [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batallah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiamat nanti.
Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika sholat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaitan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan sholat. Aku katakan kepadanya, "Sholat tidak wajib atasmu. Sholat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah". Aku katakan kepada orang yang sakit : "Tinggalkanlah sholat, sebab ia tidak wajib atasmu. Sholat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata : "Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ……… Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) 
Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus sholat yang diwajibkan". Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan sholat ketika sakit, dia bertemu Rabb dan Rabb marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan yang bukan-bukan, maka mintalah kepada Rabb untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seperenam umatmu dari Islam.


Selasa, 29 Jun 2010

Pemuda bernama Uzair

KISAH PEMUDA YANG BERNAMA 'UZAIR

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahsia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keldainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keldai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahawa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Sebaik sahaja dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru sahaja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rosak-binasa sama sekali. Di tapak atau bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keldainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Manakala keldainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, fikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Allah kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu dan tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-longlai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah banyak lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan ban yak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai. Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah s.w.t. pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keldai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?" Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari." Lalu malai kat pun berkata kepadanya, "Bahawa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi cuba lihat keadaan keldai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah s.w.t..  Allah s.w.t. dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Allah kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Allah tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keldainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahawa Allah s.w.t. itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keldai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala iaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahawa Allah s.w.t. berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keldainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segala-gala telah berubah. Dia cuba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuhi berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Sebaik sahaja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia ternampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini sahaja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata. 'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Allah seratus tahun dahulu dan sekrang saya sudah dihidupkan oleh Allah s.w.t. kembali."
Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Allah dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambungya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cubalah tuan doakan kepada Allah supaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun menadah kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadrat  Allah. Tiba-tiba mata orang tua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahawa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan sahaja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Kerana itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahawa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cubalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi mahukan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahawa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair sahaja. Kalau benarlah tuan Uzair, cubalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahawa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil pun percaya bahawa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Allah. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak samada 'Uzair mahupun Isa kerana semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah s.w.t., maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah s.w.t., ubatnya hanya satu sahaja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Quran, was-was terhadap kekuasaan Allah s.w.t. itu hanya datangnya dari syaitan.

Allah s.w.t. telah meletakkan akal dalam kepala kita untuk berfikir, oleh itu gunakanlah akal kita untuk berfikir.

Ahad, 27 Jun 2010

Pernikahan Adam dan Hawa

Perkahwinan Adam dan Hawa 
Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama sama di bawah pohon Syajarah Thuba, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa. 
Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendalah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”. 
Malaikat dan para bidadari berdatangan 
Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.
Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Allah  sejak semula. “Mana mahar?”  tanyanya. Ia menolak persentuhan  sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu.  Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup.  Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar. 
Mahar perkahwinan Adam 
Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkahwinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang difikirkan Adam. Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emas kah, intankah, perak atau permata?”. 
“Bukan!” kata Allah . 
“Apakah hamba akan berpuasa atau solat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan. 
“Bukan!” tegas suara Ghaib. 
Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”. 
Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Ku bangkitkan  yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”.  Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muham mad SAW. sebagai mahar kepada isteri nya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). 
Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar. “Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagi mu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”.  Adam a.s bersyukur lalu mendatangi isterinya dengan ucapan salam. Hawa  menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang. 
Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apa bila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”.  (Al-A’raaf: 19).
Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah umat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. Iaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat. 
Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat. Entah berapa lama keduanya mendiami syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya di perintahkan turun ke bumi. Turun kebumi untuk menyebar luaskan  keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahawa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal soleh. Firman Allah SWT.: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” 


Sabtu, 26 Jun 2010

Adam dan Hawa

Adam dan Hawa

Syurga yang serba nikmat
Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan tanpa bersusah payah memperolehinya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah).

Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit  yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah mempamerkan kemesraan. Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang ke bingungan, tiada pasangan yang akan dipujuk bermesra sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.

Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malas begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam bunga-bunga kuntum semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.

Adam kesepian
Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri?  Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduhai kasihan...bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi bahasa di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Allah ke padanya. Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya ke pada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta'ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta'ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.

Hawa diciptakan
Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia duduk terpaku di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permaidani serba mewah, maka tiba-tiba rasa mengantukpun datanglah menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur. Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s. Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang mana kala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesra dan bersenda gurau.

Pertemuan Adam dan Hawa
Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata bermutu manikam, sambil terpesona memerhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya. Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga elektrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu. Adam terjaga....! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.  Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memusingkan badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.

Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang  terpuji  di samping  bentuk  tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya. Ia adalah wanita tercantik yang menghiasi syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya. Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada diri nya kerana ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan. Semua kecantikan yang diperuntukkan bagi lelaki terhimpun padanya. Kecantikan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahawa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s. 

Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sedar bahawa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fizikal seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeza kelaminnya saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahawa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sedar bahawa itulah dia jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta. Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya.

Adam terpikat
Adam terpikat pada rupa Hawa yang jelita, yang bagaikan kejelitaan segala puteri-puteri yang bermastautin di atas langit atau bidadari-bidadari di dalam syurga. Allah  menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum. Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapa kah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang. “Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku....aku....aku,  dijadikan untuk mu!” tekanan suaranya menyakinkan. Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah  terdengar  setiap  saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa....tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu.

Suaranya membangkit rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat. Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s  ialah tatkala Hawa mengucap kan terputus-putus: “Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa. Adam a.s sedar bahawa nikmat itu datang dari Allah  dan cintapun datang dari Allah . Ia tahu bahawa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Allah.  Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Allah  semakin mendalam. Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan. “Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban. “Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan. Adam tidak ragu-ragu. Ia mengatur langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.

Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sedar bahawa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah harus lah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa iapun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah. Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahawa di balik “malu” terselit “rasa mahu”. Kerana nya ia yakin pada dirinya bahawa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora. Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka  tiba-tiba  terdengarlah panggilan ghaib berseru:

“Hai Adam....tahanlah dirimu. Pergaulan mu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”. Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram. Kedua dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.  

bersambung .... perkahwinan Adam dan Hawa


Izrail memasukkan ruh ketubuh Adam AS

Ketika Allah akan jadikan Adam, tanah itu dicampuri air tawar, air masin, air hanyir, angin dan api. KemudianAllah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam "Sifat”. Lalu tubuh Adam  itu digenggam dengan genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan di dalam "Alam Malakat."

Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan "Tubuh Adam" adalah tanah pilihan. Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu dicampurkan dgn rempah-rempah, wangian dari Nur Sifat Allah, dan dirasmi dengan air hujan "Bahrul-Uluhiyah." Kemudian tubuh itu dibenamkan dengan air "Kudral- 'lzzah-Nya," iaitu sifat "Jalal dan Jammal", lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.  Cuba perhatikan fiman Allah dalam surah Ad-Dahr, ayat pertama sebagaimana yang berbunyi sebagai berikut:

"Apakah tidak datang kepada manusia khabar berita suatu zaman yang tidak dapat disebut-sebutkan menurut perhitungan manusia?" Yang maksudnya Allah ciptakan alam semesta dan temasuk Adam dalam waktu yang sangat lama, yang tidak  dapat ditaksir & dikira-kira menurut perhitungan manusia zaman sekarang.

Menurut keterangan ulama, ketika tubuh Adam diselubunginya dalam waktu 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah, dan 40 tahun yang hitam dan berbau. Kemudian Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan. Maka tertutuplah pemandangan mata malaikat daripada melihat hakikat yang sebenamya. Mereka memandang rendah akan bakal kejadian Adam lantaran menurut penglihatan yang nyata asal kejadian Adam. Tiada lain sebabnya dari kurang makrifat mereka. Memang para malaikat telah mengetahui bahawa Adam ini akan menjadi khalifah Allah di dunia. Sudah tentu mereka merasa hairan, kenapa orang yang akan menjadi khalifah Allah demikian asal  kejadiannya.  Sedangkan bangsa malaikat asal kejadian mereka dari cahaya.

Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk kedalam tubuh Adam, ia pun merasa enggan. Segan dan malas untuk masuk ke tubuh Adam yang masih merupakan patung yang kini sudah mengeras seperti batu. Roh itu bukan masuk, malah ia berpusing-pusing,  mengelilingi patung Adam yang terlantar di situ dikelilingi malaikat yang menyaksikan seperti Jibril, Mikail, Israfil, Izra'il dan lain-lain malaikat lagi. Kemudian Allah menyuruh malaikat Izra'il untuk memaksa roh itu masuk ke dalam tubuh Adam. Akhirnya mahu tidak mahu roh itu menyerah kepada Izra'il.  Ia dimasukkan ke dalam tubuh Adam, lalu roh itu masuk perlahan sehingga ke kepalanya yang mengambil masa selama 200 tahun. Demikianlah Allah memberi kekuatan kepada Izra'il utk memasukkan roh ke dalam tubuh Adam. Dahulu Izra'il ditugaskan mengambil tanah utk Adam, & kini dia pula ditugaskan utk mencabut nyawa umat manusia.

Setelah ia meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan sempurna. Kemudian terjadilah matanya seketika itu matanya terus terbuka melihat dan melirik ke kiri dan ke kanan, dan juga melihat ke bawah di mana sebahagian daripada badannya masib merupakan tanah keras. Dilihatnya kiri dan kanan para malaikat yang sedang menyaksikan kejadiannya. Ketika itu telinga Adam telah dapat mendengar para malaikat mengucap tasbih memuji kebesaran Allah, dengan bemacam ucapan kalimat tasbih dengan suara merdu dan mengasyikkan.

Kemudian ketika roh sampai ke hidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya terbuka. Ketika itu Allah ajarkan mengucap Alhamdulillah. Itulah ucapan Adam pertama kali ke hadrat Allah. Lalu Allah berkata: "Yarkhamukallaah" yang ertinya: "Semoga  engkau diberi rahmat Allah." Oleh kerana itu jika orang bersin menjadi ikutan sunat mengucap: "Alhamdulillah" dan orang yang mendengarnya sunat  mengucap: Yarkhamukallaah."

Kemudian ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja ia mahu bangun. Padahal sebahagian badannya ke bawah masih menjadi tanah keras. Di sini menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabar). Sebagaimana fiman Allah SWT  maksudnya: "Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa."

Maka ketika roh itu sampai di bahagian perutnya maka terjadilah susunan isi perut dengan sempurna. Maka seketika itu terasalah lapar. Kemudian terus roh itu meresap sampai ke seluruh tubuh Adam, tangan, kaki, lalu terjadi darah daging dan tulang, urat-urat, berkulit dengan sempurna, yang mana kulit itu kian lama kian bagus dan halus. Begitulah proses kejadian-kejadian tubuh Adam.

Menurut riwayat ketika Adam masih berada di Syurga sangat baik sekali kulitnya. Tidak seperti warna kulit kita sekarang ini.  Kerana setelah Adam diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan warna kulitnya. Sebagai peringatan, yang masih tertinggal  warnanya hanya pada kuku manusia. Hal ini kita biasa lihat meskipun orang kulitnya hitam, tetapi warna kuku adalah sama, iaitu putih kemerah-merahan. Suatu keterangan bahawa Nabi Adam as dikenali dengan gelaran Abul-Basyar: (Bapa segala Manusia) dan Nabi Muhammad SAW pula dengan gelaran "Abul Ruh" atan "Abul Arwah" (Bapa segala roh).

Setelah kejadian Adam sempurna sebagai manusia, maka dialah merupakan jenis makhluk manusia yang pertama. Wajahnya cukup tampan, semua malaikat merasa kagum melihat Adam yang begitu menawan. Mereka sama sekali tidak  menyangka bahawa makhluk yang asalnya dari tanah kini kelihatan indah dan menawan.

Kemudian Adam dipakaikan dengan pakaian kebesaran dari syurga dengan mahkota yang ditatah intan berlian  menambahkan lagi keagungannya sebagai seorang raja atau khalifah. Setelah itu Adam duduk di atas kerusi keemasan yang bertatah pemata sambil dkelilingi oleh para malaikat. Kemudian setelah Adam duduk di atas kerusi itu, lalu dia di usung oleh empat orang malaikat serta diiringi oleh ribuan malaikat untuk diperkenalkan kepada penghuni di langit  yang pertama sehingga ke langit yang ke tujuh sampailah ke syurga. Menurut riwayat mengatakan Adam diarak oleh malaikat selama lebih kurang 100 tahun. Setelah itu barulah Adam dibawa ke syurga iaitu tempat Adam mula-mula dijadikan.

Kemudian datanglah Jibril membawa seekor kuda dari syurga yang berwarna hijau muda serta bersayap. Baunya sangat  harum serta dapat berkata-kata seperti manusia. Di belakang kuda itu terdapat tempat duduk yang selesa. Jibril memegang  tali pemacu, Mikail duduk di sebelah kanan Adam manakala Israfil pula duduk di sebelah kiri beliau.  Diceritakan di mana saja  Adam pergi dia selalu mengucapkan "Assalamualaikum" yang mana ia dijawab oleh setiap para malaikat dengan "Waa'alaikum salam."

Selasa, 22 Jun 2010

Penciptaan Adam

Penciptaan Adam menurut Islam

Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam diriwayatkan sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk Allah yang lain. Peristiwa tersebut disebut dalam al-Qur'an dan Alkitab

“ Ketika Allah berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Ilahi itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Rabbi) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Surat Al Baqarah: 30) ”

“ Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menja dikan manusia menurut gambar dan ru pa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."... ketika itulah  Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manu sia itu menjadi makhluk yang hidup. Kejadian 1:26 dan 2:7 ”

1. Ciptaan dari tanah
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah yang dia tidak rela untuk menyerahkanya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malai kat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi. Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan menggesa agar tidak berundur walau pun bumi bersumpah kerana tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Allah.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amaran ke pada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi menderhaka kepada Allah. Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:

•    Tanah Baitulmuqaddis - kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
•    Tanah Bukit Tursina (Mesir) - telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.
•    Tanah Iraq - dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
•    Tanah Aden (Yaman) - muka   sebagai temat berhias dan kecantikan.
•    Tanah telaga Al-Kautsar - mata sebagai tempat menarik perhatian.
•    Tanah Al-Kautsar - gigi sebagai tempat memanis-manis.
•    Tanah Kaabah (Mekah) - tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
•    Tanah Paris (Perancis) - tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.
•    Tanah Khurasan (Iran) - perut sebagai tempat berlapar.
•    Tanah Babilon (Iraq) - kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.
•    Tanah Tursina (Mesir) - tulang sebagai peneguh manusia.
•    Tanah India - kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
•    Tanah Firdaus (Syurga) - hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.
•    Tanah Taif (Arab Saudi) - lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan doa.

2. Penyempurnaan
Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan iaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu urethra.
Lima pancaindera dilengkapkan dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti masam, masin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, sejuk, tekanan, kelikatan dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, masin dan hanyir beserta api dan angin. Ke mudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai "sifat". Lalu tubuh Adam digenggam dengan geng gaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wangian dan ramuan dari Nur-Sifat Allah dan dirasmi dengan "Bahrul Uluhiyah". Kemudian, tubuh tersebut dibenam dalam "Kudral 'Izzah" ia itu sifat "Jalal dan Jammal" lalu disempurnakan tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: "Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang ber edar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut..." (Surat Al Insaan:1)
Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempoh 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Kerana proses kejadian itu yang melalui peringkat yang "kotor", tidak hairan Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian ma nusia yang dicipta dari tanah.

2. 1. Kemasukan roh
Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan kera na jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat. Kemudi an, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia mema sukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna. Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya. Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimah tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka. Allah mengajarkan kalimah "Alhamdulillah" yang merupakan kalimah pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.
Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun pada hal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru. Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mula merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit. Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai "Abul Basyar" iaitu Bapa Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran "Abul Ruh" atau "Abul Arwah" iaitu Bapa segala Roh.

3. Kajian sains
Kajian sains telah menunjukkan bahawa unsur kimia pada tubuh manusia terdiri daripada unsur yang terdapat pada ta nah. Nisbah unsur yang terdapat di da lam badan juga memberikan kesesuaian dalam sifat dan fungsi anggota setiap bahagian manusian. Antaranya unsur yang didapati adalah:
•    Karbon
•    Oksigen
•    Hidrogen
•    Fosforus
•    Sulfur
•    Azote
•    Kalsium
•    Kalium
•    Natrium
•    Klorat
•    Magnesium
•    Ferum
•    Manganese
•    Kuprum
•    Iodin
•    Klorin
•    Kobalt
•    Zink
•    Silikon
•    Alumunium
•    Molebdenum
•    Boron
•    Vanadium
•    Selenium
•    Kromium

Sabtu, 19 Jun 2010

Malaikat dan Majlis Zikir

Malaikat Suka Duduk dalam Majlis Zikir

Dari Abu Hurairah ra berkata bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: "Allah Tabaraka wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majlis zikir, sebaik saja mereka menjumpai majlis zikir, maka mereka akan duduk bersama orang-orang yang sedang berzikir serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang berzikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia.

Apabila majlis berzikir itu tamat, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya mereka: "Wahai para malaikatKu, dari manakah kamu semua?" Berkata para Malaikat: "Ya Rabb kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba-hambaMu di bumi, mereka bertasbih, takbir, tahlil dan tahmid serta memohon kepadaMu." Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaannya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikatNya, maka Allah SWT pun berfiman: "Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?" Berkata para malaikat: "Hamba-hambamu itu memohon syurga dariMu." Allah SWT bertanya lagi: "Pemahkah mereka melihat akan syurga itu?" Berkata para malaikat lagi: "Mereka tidak pernah melihat syurga itu."

Berfiman Allah SWT: "Hamba-hambaKu memohon syurga padahal mereka tidak melihatnya dan apalagi kalau mereka melihat syurga itu." Berkata para malaikat: "Mereka juga memohon kebebasan." Allah SWT bertanya: "Mohon bebas dari apa?" Berkata para malaikat: "HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka jahanam." Allah SWT bertanya para malaikat lagi: "Pernahkah hamba-hambaKu melihatkan nerakaKu itu?" Berkata para malaikat: "Tidak ya Allah." Allah SWT berfirman: "Hamba-hambaKu itu tidak pemah melihat neraka jahanam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya."

Kemudian para malaikat berkata lagi: "Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu," Allah SWT berfiman: "Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan aku akan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takut itu." Berkata malaikat lagi: "Ya Allah, di antara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dengan dosa, dia melalui majlis itu lalu duduk bersama mereka yang sedang berzikir. Allah SWT berkata: "Orang itu pun Ku ampuni, begitu juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majlis zikir itu, tidak ada yang celaka."


Jumaat, 18 Jun 2010

Niat

Niat
Niat, iaitu mengkasadkan (mencita-citakan) dan berazam untuk berbuat sesuatu, sedang tempatnya di dalam hati, tidak bergantung sama sekali dengan lisan. Sebab itu tidak pernah ditemui keterangan baik daripada Rasulullah s.a.w. mahupun dari para sahabatnya lafaz niat dalam apa cara sekalipun, dan juga tidak pernah didengar daripada mereka menyebutkannya.

Sebutan-sebutan niat inilah yang telah diada-adakan ketika hendak memulakan taharah (pensucian) dan solat, yang mana ia telah membuka pintu bagi syaitan untuk menghembuskan waswasnya. Melaluinya syaitan mendapat peluang untuk menguasai dan menyiksa mereka ketika hendak mengucapkannya. Acapkali syaitan menuntut agar niat itu harus diperbaiki lagi. Lantaran itulah, maka anda lihat di antara mereka ada orang yang mengulang-ulangi niatnya serta memberatkan dirinya untuk menyebutkannya dengan jelas.

Akan tetapi sebutan niat itu tidak termasuk solat. Dia hanyalah satu kasad atau cita-cita untuk melakukan sesuatu saja. Setiap orang yang mahu melakukan sesuatu, maka tentulah terlebih dahulu dia meniatkanya. Tidak tergambar sesuatu perbuatan itu dilakukan tanpa terlebih dahulu ada niatnya, kerana yang tersebut itu adalah hakikatnya. Tidak mungkin ditiadakan niat padahal perbuatannya ada. Jelasnya, siapa duduk untuk berwudhuk, maka sudah tentulah dia sudah terlebih dahulu meniatkan wudhuk. Begitu pula siapa berdiri untuk bersolat, pastilah sudah ada niatnya untuk mengerjakan solat itu.

Tiada seorang yang waras akalnya ketika mengerjakan sesuatu dari perkara-perkara ibadat, ataupun selain ibadat, tanpa sama sekali dikasadkan niat di dalam hatinya. Kalau begitu niat itu adalah seperkara yang pasti dan lazim pada semua perbuatan manusia yang dimaksudkan. Tidak perlu susah payah atau mencari-carinya. Andaikata seseorang itu ingin mengosongkan semua perbuatan-perbuatan yang dibuatnya daripada niat, niscaya dia tidak akan mampu melakukan yang demikian itu. Andaikata Allah Ta’ala mewajibkan manusia mengerjakan wudhuk dan solat tanpa niat, niscaya Dia telah memberatkannya sesuatu yang tidak sanggup dilakukannya, dan tidak termasuk di bawah kuasanya.


Selasa, 15 Jun 2010

Raja segala Ubat


Shaum penawar

Puasa merupakan ubat ajaib semulajadi yang tertua sekali, yang diketahui dan diamalkan oleh manusia. Hampir semua agama menganjurkan penganutnya supaya berpuasa menurut kaedah masing-masing.

Puasa adalah antara rahsia cendiakawan Islam silam yang terulung memperolehi kecemerlangan daya ingatan dan kehebatan daya kecerdasan.

Kekenyangan itu menumpulkan fikiran, kelaparan menajamkan fikiran.

Imam Syafie terkenal dengan kepintaran dan kekuatan hafazan. Ketika berusia 15 tahun, beliau sudah bertaraf ulama’ besar dan layak memberi fatwa. Beliau sentiasa mengamalkan puasa sunat. Pada suatu hari, beliau menceritakan bahawa beliau sudah 16 tahun tidak pernah kenyang. Dengan mengamalkan ‘rahsia ajaib’ inilah, para cerdik pandai Islam pada era kegemilangan Islam dahulu menjadi terlalu pintar dan ‘genius’. Kebanyakan mereka mula berpuasa sunat sebelum mencecah usia ‘baligh’ dan diteruskan sehingga ke akhir hayat mereka.

Puasa merupakan ‘keajaiban dari langit’ kerana mempunyai kuasa yang menakjubkan, bukan sahaja ia mampu menguatkan mental bahkan fizikal, jiwa dan perasaan. Puasa digunakan oleh ahli-ahli kerohanian Islam yang dikenali sebagai sufi dan ahli-ahli kebatinan untuk memperkuatkan jiwa dan kerohanian mereka. Bahkan seorang tokoh kebatinan berkata, “Jika seseorang ingin mendapat keramat atau melakukan perkara-perkara yang ajaib, maka hendaklah dia berpuasa selama satu tahun dan enam bulan secara terus-menerus. Hasilnya rohnya akan menjadi terlalu kuat sama seperti roh-roh di langit dan dia boleh membebaskan diri seperti berjalan di atas air, terbang di udara, tak lut dibakar api dan sebagainya.”

Anda tidak digalakkan melakukannya. Saya cuma memetik kesimpulannya, ” Bahawa di dalam puasa, terdapat keajaiban yang luar biasa yang tidak terjangkau oleh akal fikiran manusia. Ia mampu melahirkan kekuatan fizikal, mental dan kerohanian yang luar biasa.”

Tahukah anda bahawa pada setiap hari, lebih enam juta penduduk Amerika Syarikat berpuasa untuk pelbagai tujuan !! Antaranya ialah untuk mendapat awet muda, mengurangkan berat badan, mendapat tubuh badan yang menarik, MENINGGIKAN KECERDASAN MENTAL, berjimat, kesihatan tubuh badan, selaku ‘overhaul tubuh’, menurunkan tekanan darah, mengurangkan ketegangan, menurunkan kadar kolestrol, meningkatkan tenaga batin dan ghairah seksual, mengurangkan stress, tidur lebih nyenyak, memberi kesempatan kepada tubuh untuk menyembuhkan penyakit dan mengurangi kebergantungan terhadap ubat-ubat bius, pil tidur, narkotik dan segala jenis dadah.

Jadi, terbuktilah kebenaran hadis nabi s.a.w., “Berpuasalah kamu agar kamu menjadi sihat.” (Hadis riwayat Ibnu Sunni dan Abu Nuaim daripada Abu Hurairah ra.). Tabib-tabib Islam juga menegaskan bahawa perut (ma’idah) merupakan punca dan sumber segala penyakit. Kalau sihat ma’idah, sihatlah badan keseluruhannya. Puasa adalah cara yang terbaik untuk merehatkan beban kerja ma’idah dan beberapa organ di dalam tubuh badan seperti jantung, buah pinggang, hati dan lain-lain. Kerehatan ini amat perlu untuk memulihkan prestasi organ-organ tersebut. Nabi Muhammad s.a.w. juga pernah bersabda, “Perut itu rumah segala penyakit manakala puasa adalah raja segala ubat. Oleh itu, jadikanlah ia kebiasaan kamu.”

Ahli-ahli perubatan Islam, Timur dan Barat berjaya membuktikan bahawa puasa boleh menyihatkan tubuh badan, mental dan rohani. Terdapat ahli-ahli perubatan Barat menggalakkan setiap orang, sama ada sihat atau sakit supaya berpuasa dua hari pada setiap minggu. Ini sangat bertepatan dengan agama Islam yang menganjurkan supaya umatnya berpuasa pada hari Isnin dan Khamis pada setiap minggu. Institut Rawatan Kesihatan di India pula menganjurkan supaya rakyatnya berpuasa sekali seminggu untuk mempertingkatkan kesihatan. Melalui amalan tersebut, ia dapat merangsang pertumbuhan hormon, memberikan daya tahan penyakit, merehatkan sistem penghadaman selama sehari dan membantu MENAJAMKAN FIKIRAN.

Penyelidik-penyelidik perubatan menemui bahawa puasa merupakan satu kaedah yang terbaik dalam merawat penyakit dan sebagai penjagaan dari penyakit. Ia dibuktikan dapat membersihkan tubuh badan dari toksid-toksid atau racun-racun. Ia juga membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak berguna di dalam perut dan usus di mana sekiranya dibiarkan maka ia akan menjadi sarang kepada kuman yang membawa pelbagai penyakit serius. Menurut Dr. Mac Fadon, seorang doktor Amerika, “Puasa adalah seperti tongkat ajaib yang dapat menyembuhkan penyakit yang membabitkan perut.”

Menurut ilmu biologi, sewaktu perut dan usus melakukan proses pencernaan, otak tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Ini disebabkan tenaga dan pengaliran darah tertumpu kepada kerja-kerja penghadaman makanan. Sebab itulah apabila kita melakukan aktiviti-aktiviti yang menggunakan otak seperti berfikir atau membaca ketika kenyang, kita menjadi mengantuk dan lemah daya fikiran. Ketika berpuasa, tenaga dan pengaliran darah tertumpu kepada otak. Ini menjadikan otak dapat bekerja dengan lancar dan memberi peluang kepada diri kita untuk melaksanakan aktiviti-aktiviti yang menggunakan mental dan fizikal yang berkesan.

Atau dengan kata lain, ketika kita sedang berpuasa, aliran darah kepada organ-organ pencernaan berkurangan kerana ianya kurang diperlukan. Dengan demikian, darah dari organ-organ pencernaan akan mengalir serta tertumpu ke otak. Ini menjadikan otak lebih ‘pick-up’, bertenaga dan daya fikiran menjadi tajam.

Sebab itulah para ulama’, sami, paderi dan pendita dari agama Islam, Buddha, Kristian, Hindu dan lain-lainnya kebanyakan mengamalkan makan sedikit sahaja. Amalan sedemikian menyebabkan mereka dapat memberikan tumpuan yang baik terhadap pembelajaran dan pengajaran agama mereka.

Luqman Al-Hakim menasihati anaknya, “Wahai anakku, apabila perut dipenuhi makanan, maka gelaplah fikiran, bisulah lidah dari menuturkan hikmah (kebijaksanaan) dan malaslah segala anggota badan untuk beribadah.”. sewaktu bersekolah, ustaz saya selalu berkata, “Tegang urat perut, kendur urat mata.” Maksudnya apabila perut dalam kekenyangan, mata pun mula mengantuk dan kita menjadi malas.


Sahabat Nabi s.a.w., Abdullah b. Mas’ud berkata, “Empat perkara yang mengelapkan hati atau melembapkan otak : perut yang terlalu kenyang, berkawan dengan orang yang suka membuat maksiat, tidak insaf terhadap dosa-dosa yang lalu dan panjang angan-angan.”

Dr. Alan Cott, Seorang pakar perubatan Amerika Syarikat melaporkan terhadap penyelidikan psikologi membuktikan bahawa puasa mempergaruhi darjah kecerdasan seseorang. Ujian dilakukan terhadap sekumpulan orang yang rajin berpuasa dan sekumpulan orang yang tidak berpuasa. Keputusannya, ternyata menunjukkan bahawa orang yang rajin berpuasa memperolehi skor (markah) yang jauh lebih tinggi dalam ujian berbanding dengan orang yang tidak berpuasa.

Sekiranya anda mempunyai impian untuk menjadi manusia yang bijak, amalkan ‘rahsia’ ini. Namun begitu, sebelum anda dapat memetik hasilnya, ianya perlulah menjadi amalan rutin anda terlebih dahulu. Nah, mulai sekarang amalkan berpuasa sunat pada setiap hari Isnin dan Khamis setiap minggu.

Itulah anugerah ALLAH kepada hamba-hambanya bagi kita berfikir. Setiap kejadian Allah Ada saujana hikmah...nya.

Oleh: HambaAllah

Isnin, 14 Jun 2010

Rasulullah SAW dan seorang pengemis

Rasulullah SAW dan seorang pengemis..

Menurut riwayat sebulan sebelum Rasulullah SAW wafat inilah yang selalu baginda lakukan.

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati  Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya  kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW lantas tidak ada lagi orang yang membawakan makanan  setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah  anaknya  Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?". Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja". Apakah Itu?", tanya Abu Bakar RA. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi keujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan  kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu ?". Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa." "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", bantah sipengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut  ini mengunyah.

Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu  dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu  melanjutkan perkataannya. Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang  padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada.  Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan  kemudian berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya,  memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....

" Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA saat  itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Ahad, 13 Jun 2010

Malaikat tunjuk gambaran syurga

Malaikat tunjuk gambaran syurga kepada Asiah
Dalam sejarah tokoh kekafiran yang paling dahsyat adalah Firaun. Ia bukan sahaja  tidak mengakui adanya Tuhan malah ia mengangkat dirinya sebagai tuhan yang berhak  disembah sehingga tergamak ia menyatakan di hadapan rakyat jelata, “Akulah tuhan kamu yang maha tinggi.”

Orang-orang kafir seperti Raja Namrud, Abu Jahal, Abu Lahab dan beberapa orang lagi yang terkenal dalam sejarah, mereka tetap mengakui adanya Tuhan. Hanya sahaja mereka tidak mengakui tuhan mereka adalah Allah Yang Maha Esa.

Segala seruan Nabi Musa dan Harun sedikitpun tidak pernah ia hiraukan, malah pernah suatu ketika Firaun naik ke puncak sebuah bangunan yang tinggi dan melepaskan anak panah ke langit. Kebetulan anak panah itu jatuh di hadapannya dengan bersimbahan darah, lalu ia isytiharkan pada rakyat jelata bahawa ia telah membunuh Tuhan Nabi Musa sedangkan darah tersebut hanyalah darah burung yang Allah tetapkan mengenai sasaran anak panahnya supaya ia bertambah kufur dengan kesombongan dan kekafirannya.

Seluruh rakyatnya dipaksa untuk menyembah dan sujud padanya. Sesiapa yang ingkar, pasti dibunuhnya sehingga seluruh rakyatnya merasa takut dan tidak mempunyai pilihan kecuali menyembahnya. Walaupun seluruh rakyat telah menyembahnya sebagai tuhan, ada seorang yang paling dekat hubungan dengan dirinya berani mengingkarkan dirinya sebagai tuhan iaitu isterinya sendiri, Asiah. Dialah satu-satunya orang yang beriman kepada Allah di istana Firaun. 

Rahsia keimanannya yang disembunyikan selama ini telah terbongkar berpunca dari ucapan perkataan “Allah” yang terbit dan mulutnya secara tidak sengaja. Firaun berusaha memujuk supaya ia kembali kepada kekafirannya. Ia berkata: “Wahai isteriku, tahukah engkau akibat orang yang mengingkari diriku sebagai tuhan? Sebelum engkau menyesal, ubahlah pendirianmu!” Jawab Asiah dengan tegas: “Wahai Firaun, pendirianku tidak akan berubah walau apapun  yang akan menimpa diriku dan perlu engkau ingat bahawa engkau dan aku adalah sama-sama manusia biasa. Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.”

Firaun berusaha memujuknya dengan kata-kata lemah lembut tetapi tetap tidak berhasil, lalu digunakan kekerasan. Kata Firaun: “Hai Asiah, jika engkau tidak mahu mengubah pendirianmu, pastilah engkau akan aku pancung!” Jawab Asiah: “Wahai Firaun, lakukanlah apa yang engkau mahu tetapi sedikitpun engkau tidak akan dapat menguasai pendirianku dan dengarkanlah sekali lagi aku nyatakan bahawa Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.”

Setelah usaha mempengaruhinya secara lemah lembut mahupun secara keras juga tidak berhasil, lalu Firaun membuat pengumuman pada sekelian rakyatnya bahawa seorang perempuan akan dipancung kepalanya akibat keengganannya untuk mengakui Firaun sebagai tuhan iaitu Asiah, isterinya sendiri. Semoga hukuman ini akan menjadi pengajaran bagi sesiapa yang ingkar akan ketuhanan Firaun.

Pada masa yang telah ditentukan, berkumpullah sekalian rakyat di suatu tempat di mana Asiah diikat pada sebatang pokok kurma. Firaun masih tidak berputus asa dan cuba memujuknya. Katanya: “Wahai Asiah, ubahlah pendirianmu. Engkau akan kumaafkan.” Berulang kali pula Asiah menjawab: “Tidak, janganlah engkau cuba mempengaruhiku lagi. Sia-sia sahaja perbuatanmu.”

Lalu Asiah memohon pada Allah sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Quran surah At-Tahrim ayat 11 yang bermaksud: “Dan Allah mengemukakan satu misal perbandingan bagi orang-orang yang beriman iaitu perihal isteri Firaun ketika ia berkata: Tuhanku, binalah untukku sebuah istana di sisiMu dalam syurga dan selamatkanlah aku daripada Firaun dan perbuatannya serta selamatkanlah aku daripada kaum yang zalim.”

Permohonan Asiah diperkenankan oleh Allah, lalu Allah perintahkan pada malaikat: “Sesungguhnya hambaKu memohon padaKu dan Aku perkenankan permohonannya. Maka perlihatkanlah padanya gambarannya kerana suaminya yang di dunia akan Aku ganti dengan suami yang lebih baik di dalam syurga, istananya yang ada di dunia akan Aku ganti dengan istana yang lebih baik di dalam syurga.”

Maka malaikat pun menunjukkan gambaran keindahan syurga sebagaimana permohonan Asiah. Pada ketika itu Asiah tersenyum seolah-olah ia mencabar kematiannya. Asiah menghadapi kematian tidak dalam keadaan bersedih, juga tidak menangis malah tersenyum.

Petikan kisah-kisah Malaikat